Profil Desa Karangpule

Ketahui informasi secara rinci Desa Karangpule mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Karangpule

Tentang Kami

Profil Desa Karangpule, Sruweng, Kebumen. Mengupas tuntas keberhasilan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai motor penggerak ekonomi melalui unit usaha peternakan ayam, pengelolaan sampah mandiri, dan jasa keuangan, yang ditopang oleh sektor pertanian.

  • BUMDes Inovatif sebagai Pilar Ekonomi

    Pembangunan ekonomi desa secara signifikan dimotori oleh BUMDes yang dikelola secara profesional dan memiliki unit usaha beragam yang menyentuh kebutuhan riil masyarakat.

  • Sentra Peternakan Ayam Modern

    Melalui unit usaha BUMDes, desa ini berkembang menjadi salah satu pemasok penting telur dan daging ayam untuk memenuhi permintaan pasar lokal dan sekitarnya.

  • Tata Kelola Lingkungan Terpadu

    Menjadi salah satu desa perintis di tingkat lokal dalam hal pengelolaan sampah mandiri melalui unit usaha BUMDes, yang menunjukkan visi pembangunan berkelanjutan.

XM Broker

Di tengah paradigma pembangunan desa yang terus berkembang, Desa Karangpule di Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen, tampil sebagai contoh cemerlang dalam inovasi kelembagaan. Kekuatan utama desa ini tidak terletak pada satu komoditas tunggal atau kerajinan warisan, melainkan pada keberhasilannya membangun sebuah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang profesional, multifungsi dan berdampak nyata. Melalui BUMDes, Desa Karangpule secara sistematis membangun kemandirian ekonomi, meningkatkan kualitas lingkungan, dan memberikan layanan langsung kepada warganya.

Geografi dan Demografi Desa

Desa Karangpule merupakan sebuah desa yang terletak di daratan Kecamatan Sruweng, dengan lanskap yang didominasi oleh area pemukiman dan lahan pertanian. Nama "Karangpule" sendiri diyakini berasal dari kata "Karang" yang berarti pekarangan atau lahan, dan "Pule", sejenis pohon yang dahulu banyak tumbuh di wilayah tersebut.Secara geografis, desa ini memiliki luas wilayah sekitar 115 hektar. Berdasarkan data kependudukan terbaru, Desa Karangpule dihuni oleh 3.211 jiwa. Dengan luasan tersebut, maka tingkat kepadatan penduduknya mencapai angka 2.792 jiwa per kilometer persegi. Populasi yang cukup padat ini menempati wilayah yang terbagi menjadi beberapa Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT).Secara administratif, Desa Karangpule berbatasan dengan beberapa desa tetangga. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Sidoagung. Di sisi selatan berbatasan dengan Desa Trikarso, sementara di sebelah timur berbatasan dengan Desa Karangjambu, dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Pengempon.

Pemerintahan Visioner dan Tata Kelola Modern

Kunci keberhasilan pembangunan di Desa Karangpule terletak pada visi dan kualitas tata kelola pemerintah desanya. Di bawah arahan Kepala Desa dan jajarannya, serta melalui persetujuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), desa ini mengambil langkah strategis dengan menjadikan BUMDes sebagai instrumen utama pembangunan ekonomi.Pemerintah desa tidak hanya berperan sebagai regulator, tetapi juga sebagai inisiator dan akselerator. Mereka berhasil mengidentifikasi potensi dan masalah riil di masyarakat, lalu menerjemahkannya menjadi unit-unit usaha yang relevan di bawah naungan BUMDes. Pendekatan ini menunjukkan sebuah model pemerintahan desa modern yang berorientasi pada solusi dan penciptaan nilai tambah, bukan hanya sekadar menjalankan fungsi administratif rutin. Transparansi pengelolaan BUMDes dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Desa (PADes) menjadi tolok ukur utama keberhasilan mereka.

BUMDes "Maju Sejahtera": Jantung Perekonomian Desa

Jantung yang memompa dinamika ekonomi Desa Karangpule ialah BUMDes "Maju Sejahtera". BUMDes ini dirancang dengan cermat untuk memiliki beberapa unit usaha yang saling menopang dan memberikan manfaat ganda, baik secara ekonomi maupun sosial.Unit Peternakan Ayam Terpadu: Salah satu unit usaha paling menonjol adalah peternakan ayam. BUMDes mengelola kandang-kandang ayam petelur dan/atau pedaging dalam skala yang cukup signifikan. Unit ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja bagi warga dalam pengelolaan kandang, tetapi juga menjadikan Desa Karangpule sebagai pemasok telur dan daging ayam yang stabil untuk pasar lokal di Kecamatan Sruweng. Keuntungan dari penjualan produk ini menjadi salah satu sumber pendapatan utama BUMDes.Unit Pengelolaan Sampah dan Lingkungan: Inovasi paling progresif dari BUMDes Karangpule ialah unit pengelolaan sampah. Menjawab permasalahan klasik sampah di perdesaan, BUMDes menyediakan layanan pengangkutan sampah dari rumah ke rumah dengan sistem iuran yang terjangkau. Sampah yang terkumpul kemudian dipilah. Sampah anorganik yang memiliki nilai jual disalurkan ke pengepul, sementara sampah organik diolah menjadi pupuk kompos. Unit ini memberikan tiga manfaat sekaligus: menciptakan lingkungan desa yang lebih bersih dan sehat, memberikan pendapatan tambahan bagi BUMDes, dan menghasilkan pupuk organik yang dapat dimanfaatkan kembali oleh petani.Unit Jasa Keuangan Mikro: Untuk mendukung geliat ekonomi warganya, BUMDes juga mengoperasikan unit simpan pinjam atau jasa keuangan mikro. Unit ini memberikan akses permodalan yang mudah dan terjangkau bagi para pelaku UMKM dan warga yang membutuhkan, melindungi mereka dari jeratan rentenir. Kehadiran unit ini sangat membantu pertumbuhan usaha-usaha kecil di tingkat rumah tangga.

Pertanian sebagai Sektor Penopang

Meskipun BUMDes menjadi motor penggerak utama, sektor pertanian tradisional tetap menjadi fondasi penting bagi kehidupan masyarakat Desa Karangpule. Sebagian besar warga masih memiliki lahan sawah atau tegalan yang digarap untuk menanam padi dan palawija. Hasil dari pertanian ini terutama digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga (subsisten), memberikan jaring pengaman ekonomi yang vital. Sinergi terjadi ketika pupuk kompos hasil olahan unit sampah BUMDes dapat digunakan oleh para petani, menciptakan siklus ekonomi internal yang sehat.

Kehidupan Sosial yang Dinamis dan Terorganisir

Keberadaan BUMDes yang dikelola secara profesional turut membentuk karakter sosial masyarakat yang lebih terorganisir dan berorientasi pada kemajuan. Sebagian dari keuntungan BUMDes (Sisa Hasil Usaha/SHU) dialokasikan kembali untuk kepentingan masyarakat dalam bentuk dana sosial atau sponsor untuk kegiatan-kegiatan komunal.Kegiatan seperti perayaan hari besar nasional dan keagamaan, turnamen olahraga yang diwadahi karang taruna, serta kegiatan PKK menjadi lebih hidup karena adanya dukungan finansial yang jelas. Hal ini memperkuat ikatan sosial dan rasa kepemilikan warga terhadap program-program pembangunan di desa mereka.

Tantangan dan Visi Keberlanjutan BUMDes

Keberhasilan BUMDes Karangpule tentu tidak lepas dari tantangan. Di unit peternakan, risiko wabah penyakit dan fluktuasi harga pakan menjadi tantangan operasional utama. Di unit pengelolaan sampah, menjaga keberlanjutan finansial dan tingkat partisipasi warga adalah kunci. Sementara di unit keuangan, risiko kredit macet harus dikelola dengan hati-hati. Tantangan terbesar secara keseluruhan adalah menjaga profesionalisme, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan BUMDes agar tidak terjerumus dalam salah urus.Visi ke depan ialah terus mengembangkan unit-unit usaha yang ada dan menjajaki potensi baru. Ekspansi ke sektor perdagangan dengan mendirikan "Toko Desa" atau BUMDes Mart, pengembangan agribisnis dengan mengolah hasil pertanian lokal, atau bahkan merambah ke sektor jasa digital adalah beberapa kemungkinan yang bisa dieksplorasi. Dengan rekam jejak yang sudah terbukti, Desa Karangpule berpotensi besar untuk menjadi pusat studi dan percontohan bagi desa-desa lain yang ingin mengembangkan BUMDes sebagai pilar kesejahteraan.Sebagai kesimpulan, Desa Karangpule memberikan sebuah pelajaran berharga dalam pembangunan perdesaan di era modern. Kesuksesannya membuktikan bahwa aset paling krusial bagi sebuah desa bukan hanya sumber daya alam, tetapi juga inovasi kelembagaan, kepemimpinan yang visioner, dan kemampuan untuk mengelola potensi secara profesional. Melalui BUMDes, Karangpule tidak hanya membangun ekonomi, tetapi juga membangun kemandirian, lingkungan yang sehat, dan masa depan yang lebih cerah.